FIFA 19


Tidak bisa dipungkiri bahwa beberapa tahun belakangan, PES dan FIFA merupakan game sepakbola terpopuler yang memiliki penggemarnya masing-masing. Dari segi lisensi, tentu FIFA 19 lebih unggul karena tahun ini beberapa lisensi (termasuk liga champions) berhasil diamankan oleh FIFA, namun untuk hal lain tentu PES memiliki kelebihannya juga. Pada intinya mau itu PES 2019 atau FIFA 19, kedua game ini merupakan game terbaik yang ada saat ini dan memiliki kekurangan serta kelebihan masing-masing, tergantung selera kamu, lebih suka yang mana.

Selengkapnya

Dalam hal penyajian secara umum, tidak banyak yang berubah jika dibandingkan dengan FIFA 2018. Menunya sangat mirip tetapi fungsional, modern, dan mudah dimengerti. Soundtracknya terus menciptakan atmosfer yang penuh energi, dan bahkan ada sebuah theme yang diciptakan oleh komposer kesayangan Hollywood, Hans Zimmer. Secara grafis, ada peningkatan dibandingkan dengan game dari tahun lalu, dengan banyak animasi di sepanjang game, adegan video yang spesifik, dan bahkan perayaan baru di tribun. Baik dalam hal penyajian, FIFA 19 adalah sebuah produksi yang besar, dan itu terlihat.

Salah satu fitur baru yang paling fungsional adalah sistem taktik yang baru, yang mempermudah dalam menyesuaikan karakter tim. Kamu bisa mengatur kapan tim kamu harus menekan lawan, berapa tinggi garis pertahanan yang kamu inginkan, apakah pemain harus menunggu bola atau langsung berlari, dan pilihan lainnya yang sejenis. Seperti di masa lalu, kamu bisa menggunakan D-Pad untuk menjabarkan sikap tim kamu selama pertandingan (yaitu Very Defensive, Defensive, Neutral, Offensive, dan Very Offensive). Yang berbeda sekarang adalah kamu bisa menjabarkan pengaruh dari setiap setingan. Masing-masing bisa memiliki formasi, gaya menekan, dan perilakunya sendiri, menghadirkan sisi taktis yang baru ke dalam FIFA.

FIFA 19 menggunakan engine setianya, yakni Frostbite. Jenis engine ini biasa digunakan di beberapa game EA lainnya seperti Anthem, Battlefield, Madden, dan NHL. Hasilnya adalah, FIFA 19 sukses menghadirkan efek pencahayaan di stadion yang memukau dan mendetail. Bahkan FIFA 19 berencana menyuguhkan efek animasi mulus, dribbling dan passing sempurna di sepanjang permainan.

Setelah sukses menjadi lisensi Liga Champions dan Liga Eropa, FIFA 19 akhirnya meluncurkan beragam fitur baru yang belum pernah ada di seri sebelumnya. Sebut saja seperti mode 50/50 Battles, Timed Finishing, hingga mode Liga Champions dan Liga Eropa.

Bagi yang belum tahu, fitur 50/50 Battles merupakan fitur dimana kamu berhak mendapatkan bola yang berada di luar jangkauan dengan perbandingan setara. Sedangkan Timed Finishing adalah fitur terbaru di FIFA 19, yang dapat diaktifkan ketika Hubbers menekan tombol untuk melakukan tendangan ke arah gawang dua kali, dengan jangka waktu tertentu.

Sedangkan tambahan terbarunya setelah berhasil mendapatkan lisensi dari UEFA, adalah Champions League dan Europe League. Tidak hanya menghadirkan logo, trofi, dan mekanisme bermain memukau, tetapi EA Sports juga siap menampilkan komentator yang sesuai dan terkenal. Mereka adalah Derek Rae dan Lee Dixon.

Sistem ‘Active Touch’ akhirnya baru diperkenalkan di FIFA 19 guna meningkatkan kualitas para pemain. Dengan adanya sistem tersebut, maka akan lebih mencerminkan kepribadian dan kreativitas Hubbers, serta meningkatkan fluiditas permainan.
Berkat tingkat respon yang besar, sistem ini menentukan bagaimana kamu memutar tubuh karakter, menentukan arah atau jalur untuk menerima bola, dan mengendalikannya ke langkah sempurna. Perlu diketahui bahwa ‘Active Touch’ dibekali dengan efek animasi sempurna nan menakjubkan.


Minimum System Requirements :

OS: Windows 7/8.1/10 – 64-Bit
CPU: Intel Core i3-2100 @ 3.1GHz or AMD Phenom II X4 965 @ 3.4 GHz
RAM: 8GB
Hard Drive Space Required: 50.0 GB
Minimum Supported Video Cards: NVIDIA GTX 460 1GB or AMD Radeon R7 260
DirectX: 11.0