Buletin Berita VOA - 24.04.2019
Ini adalah email otomatis dari Voice of America, untuk berhenti berlangganan, mohon klik di sini . |
![]() Selengkapnya ![]() Selengkapnya ![]() Selengkapnya ![]() Selengkapnya ![]() Selandia Baru mengatakan hari Selasa (23/4) akan memberi status penduduk menetap kepada semua penyintas dalam penembakan masal di dua masjid di kota Christchurch. Sedikitnya 50 orang Muslim tewas dalam aksi penembakan itu. Selengkapnya ![]() Banyak perusahaan teknologi sebulan terakhir sahamnya mulai diperdagangkan di Wall Street, mulai jejaring sosial Pinterest hingga layanan antar Lyft. Saham-saham ini pun diburu investor, sebelum penanam modal sedikit cemas dengan model usaha yang belum tentu akan cepat meraup laba. Selengkapnya ![]() Kelompok teroris ISIS mengatakan hari Selasa (23/4) tanpa memberi bukti, bahwa mereka bertanggung jawab atas serangkaian ledakan bom di Srilanka yang menewaskan lebih dari 300 orang dan melukai ratusan lainnya hari Minggu (21/4). Selengkapnya ![]() Pemerintah Australia akan membantu polisi Sri Lanka untuk menyelidiki serangan bom pada hari Paskah yang menewaskan banyak orang Selengkapnya ![]() Pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jon-un berlangsung Kamis di Vladivostok, Rusia. Pertemuan terjadi di tengah kebuntuan negosiasi AS-Korut yang terganjal tarik ulur soal sanksi ekonomi dan pelucutan senjata nuklir. Apa yang diharap bisa dicapai di Vladivostok? Selengkapnya ![]() Indonesia dan India akan merayakan 70 tahun hubungan bilateral kedua negara. Kedua negara menargetkan nilai perdagangan bilateral US$ 50 miliar pada 2025. Selengkapnya |
Ini adalah email otomatis, jangan membalas ke alamat ini. Jika Anda punya pertanyaan silakan layangkan ke: voaindonesia@voanews.com . |
Voice of America 330 Independence Ave. SW Suite 3166 Washington, D.C. 20237 USA |
Post a Comment for "Buletin Berita VOA - 24.04.2019"
Post a Comment